Inilah daftar orang terkejam di dunia,bahwa mereka merencanakan
sesuatu demi kepribadian sendiri dan tanpa mengetahui nasib orang lain.
Dan
daftar ini adalah hasil poling di seluruh dunia,daftar penjahat
terkejam yang membantai seluruh umat manusia lewat majalah publizer
dunia,dan daftar penjahat terkejam itu adalah sebagai berikut:
1. Josef Stalin
Josif
(Josef) Vissarionovich Stalin , Iósif Vissariónovich Stálin), nama
asli Ioseb Jughashvili, (21 Desember 1879 (tarikh Kalender Gregorian) –
5 Maret 1953) adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang
sangat kejam, dikenal juga dengan sebutan Manusia Baja. Ia
diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa
penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai
orang yang membenci agama. Tadinya ia masuk seminari di Tbilisi,
namun ia kemudian menjadi tak percaya lagi pada Tuhan setelah membaca
buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.
Ia
tampil sebagai pemimpin partai komunis dalam negara Uni Republik Soviet
Sosialis.Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky, Leon berhasil
diusir keluar dari Rusia kemudian dibunuh. Menjelang tahun 1929 Stalin
menjadi kepala negara. Ia memperlakukan saingannya atau siapapun
yang melawannya degan kejam mereka semua dihukum mati sebagai musuh
negara Sovyet atau menjebloskannya ke dalam kampkamp penjara. Dalam
Perang Dunia II (1939-1945) Rusia berperang dengan Inggris serta
Amerika Serikat melawan Jerman. Tetapi seusai perang Stalin ”
memasang Tirai Besi” antara sekutu Barat dan Rusia dan sebagian besar
negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis. Stalin berkuasa
sampai akhir hayatnya pada usia 73 tahun. Pada masa pemerintahannya
ia tidak hanya mengawasi seluruh negara Rusia, melainkan juga
negara-negara di luar Rusia.
2. Mao Zedong
Mao
Zedong (Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893 – Beijing, 9 September
1976), adalah nama seorang tokoh filsuf dan pendiri negara Republik
Rakyat Cina.
Mao dan Partainya
Partai
Mao didirikan pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal.
Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara
Merah Cina menjalani “Mars Panjang”. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut
menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah
Cina. Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar
lagi. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi
pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949. Pada
tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan
pemimpin Cina nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.
Mao dan Kebijakan Politiknya
Mao
membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik
non-antagonis. Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan
dengan sebuah pertempuran saja sedangkan konflik non-antagonis bisa
dipecahkan dengan sebuah diskusi. Menurut Mao konflik antara para buruh
dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis
sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah
konflik non-antagonis.
Pada
tahun 1956 Mao memperkenalkan sebuah kebijakan politik baru di mana
kaum intelektual boleh mengeluarkan pendapat mereka sebagai kompromis
terhadap Partai yang menekannya karena ingin menghindari penindasan
kejam disertai dengan motto: “Biarkan seratus bunga berkembang dan
seratus pikiran yang berbeda-beda bersaing.” Tetapi ironisnya kebijakan
politik ini gagal: kaum intelektual merasa tidak puas dan banyak
mengeluarkan kritik. Mao sendiri berpendapat bahwa ia telah dikhianati
oleh mereka dan ia membalas dendam. Sekitar 700.000 anggota kaum
intelektual ditangkapinya dan disuruh bekerja paksa di daerah pedesaan.
Mao
percaya akan sebuah revolusi yang kekal sifatnya. Ia juga percaya
bahwa setiap revolusi pasti menghasilkan kaum kontra-revolusioner. Oleh
karena itu secara teratur ia memberantas dan menangkapi apa yang ia
anggap lawan-lawan politiknya dan para pengkhianat atau kaum
kontra-revolusioner. Peristiwa yang paling dramatis dan mengenaskan
hati ialah peristiwa Revolusi Kebudayaan yang terjadi pada tahun 1966.
Pada tahun 1960an para mahasiswa di seluruh dunia memang pada
senang-senangnya memberontak terhadap apa yang mereka anggap The
Establishment atau kaum yang memerintah. Begitu pula di Cina. Bedanya
di Cina mereka didukung oleh para dosen-dosen mereka dan
pembesar-pembesar Partai termasuk Mao sendiri.
Para
mahasiswa dan dosen mendirikan apa yang disebut Garda Merah, yaitu
sebuah unit paramiliter. Dibekali dengan Buku Merah Mao, mereka
menyerang antek-antek kapitalisme dan pengaruh-pengaruh Barat serta
kaum kontra-revolusioner lainnya. Sebagai contoh fanatisme mereka,
mereka antara lain menolak berhenti di jalan raya apabila lampu merah
menyala karena mereka berpendapat bahwa warna merah, yang merupakan
simbol sosialisme tidak mungkin mengartikan sesuatu yang berhenti.
Maka para anggota Garda Merah ini pada tahun 1966 sangat membabi buta
dalam memberantas kaum kontra revolusioner sehingga negara Cina
dalam keadaan amat genting dan hampir hancur; ekonominyapun tak
jalan. Akhirnya Mao terpaksa menurunkan Tentara Pembebasan Rakyat
untuk menanggulangi mereka dan membendung fanatisme mereka. Hasilnya
adalah perang saudara yang baru berakhir pada tahun 1968.
G-30-S PKI dan Keterlibatan Mao
Masa
Revolusi Kebudayaan Cina juga bertepatan dengan masa-masa
pemberontakan G-30-S PKI di Indonesia di mana beberapa kalangan di
Indonesia menuduh orang-orang dari Republik Rakyat Cina sebagai
dalangnya. Mao menyangkalnya dan hubungan antara Indonesia dan RRT yang
sebelumnya hangat menjadi sangat dingin sampai hubungan diplomatik
dibuka kembali pada tahun 1990, jauh setelah Mao meninggal dunia.
Kegagalan Mao
Pada
tahun 1958 Mao meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan
di mana daerah pedesaan direorganisasi secara total. Di mana-mana
didirikan perkumpulan-perkumpulan desa (komune). Secara ekonomis
ternyata ini semua gagal. Komune-komune ini menjadi satuan-satuan yang
terlalu besar dan tak bisa terurusi. Diperkirakan kurang lebih hampir
20 juta jiwa penduduk Cina kala itu tewas secara sia-sia.
3. Adolf Hitler
Adolf
Hitler (20 April 1889 – 30 April 1945) adalah Kanselir Jerman dari
tahun 1933 dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934
hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman
setelah Presiden Von Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan
kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi
sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai
Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau
Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal
dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam
Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler
seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin
yang paling berpengaruh di dunia.Ketika Perang Dunia II akan
berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanah-nya di Berlin
bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva
Braun.
Nazi
Hitler
kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi
pengurus Partai Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche
Arbeiterpartei/DAP) pada bulan Juli 1921. Hitler menggunakan kebolehan
berpidatonya untuk menjadi ketua partai. Dia kemudian menukar nama
DAP menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP)
atau partai Nazi.Pada tahun 1929 NSDAP menjadi pemenang mayoritas
dalam pemilihan umum di kota Coburg, dan kemudian memenangi pemilu
daerah Thüringen. Presiden Jerman masa itu, Paul von Hindenburg
akhirnya melantik Hitler sebagai Kanselir.
Hitler dan Teori Darwin
Teori
Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang
sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku).
Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.
Dari
dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori
Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia
menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia,
Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia
melansir konsep eugenetika yang menjadi dasar pijakan pandangan
evolusionis Nazi. Eugenetika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan
membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu
sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan
meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui
perkimpoian hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit
dimusnahkan.
Tak
lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan
besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan
dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit
yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan
evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka
semua dibabat habis.
Masih
dalam eforia teori evolusi dan eugenetika, Nazi menghimbau muda-mudi
berambut pirang bermata biru yang diyakini mewakili ras murni Jerman
biar berhubungan seks tanpa harus menikah. Pada 1935, Hitler
memerintahkan didirikannya ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di
dalamnya tinggal para wanita muda yang memiliki ras Arya. Para
perwira SS (Schutzstaffel) sering mampir ke sana buat mesum dengan
dalih eugenetika. Para bayi yang lahir kemudian disiapkan menjadi
prajurit masa depan ‘Imperium Jerman’.Menurut Charles Darwin, karena
ukuran tengkorak manusia membesar saat menaiki tangga evolusi, maka
di seluruh Jerman dilakukan pengukuran buat membuktikan tengkorak
bangsa Jerman lebih besar dari ras lain. Mereka yang tak sebesar
ukuran resmi, begitupun yang gigi, mata, dan rambut di luar kriteria
evolusionis langsung dihabisi.
Perang Dunia II dan Kejatuhan
Pada
September 1939, Hitler menyerang Polandia dengan serangan taktik
blitzkrieg (serangan darat, udara secara kilat) mencapai kejayaan yang
mengejutkan musuh dan jenderalnya sendiri. Serangan terhadap Polandia
menyebabkan musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang
terhadap Jerman, dengan itu dimulailah Perang Dunia II.
Pada
masa Perang Dunia II, pihak Inggris dipimpin oleh Sir Winston
Churchill yang menggantikan Arthur Neville Chamberlain yang jatuh akibat
skandal serbuan Nazi ke Polandia 1939, Perancis yang dipimpin oleh
Jendral Gamelin yang saat itu ditunjuk sebagai komando tertinggi
sekutu gagal menahan serangan kilat Jerman ke Belgia dan Perancis,
Perancis akhirnya dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle yang
memimpin pasukan perlawanan Perancis pada masa Pemerintahan Vichy,
serta bantuan Amerika Serikat yang dipimpin Jendral Eisenhower
sebagai panglima mandala di Eropa meskipun sebelumnya Amerika Serikat
enggan terlibat pada perang yang sebelumnya dianggap sebagai perang
Eropa itu.
Setelah
lama berperang dan setelah mengalami kekalahan di setiap medan
pertempuran, Hitler menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat
dielakkan. Awal kekalahan Hitler adalah saat menggempur Kota Kursk Uni
Soviet dengan Operasi Citadel, kekuatan Jerman terdiri dari 800.000
infanteri, 2.700 tank lapis baja, 2.000 pesawat tempur dan dipimpin
oleh Jenderal Erich Von Manstein dan Jenderal Walther Models
sedangkan kekuatan Uni Soviet terdiri dari 1.300.000 infanteri, 3.600
tank, dan 2.400 pesawat tempur. Rencana serangan ini telah diketahui
secara detail oleh intelejen Uni Soviet yang berada di Switzerland.
Stalin pun langsung memerintahkan tentaranya untuk membangun
pertahanan kuat di kawasan Kursk. Di pertempuran inilah banyak sekali
tank – tank andalan Jerman dan Uni Soviet hancur, diantaranya Tank
Tiger, Panther, Elefant (Jerman) dan Tank T-34, SU -152, dan KV -1.
Jerman mengalami pukulan mematikan di Stalingrad serta Serangan
pukulan sekutu di Normandia dan gagal dalam Ardennes Offensive, yaitu
serangan balasan yang dilakukan tentara jerman atau Wehrmacht dan
beberapa divisi panzer yang masih tersisa dipimpin Jenderal
Mantauffel pada saat musim salju untuk merebut kembali Kota Antwerp
di Belgia. Serangan ini berlangsung secara terseok – seok dan
berakhir gagal karena kurangnya pasokan logistik dan bahan bakar
untuk Panzer dari Jerman sehingga banyak panzer yang masih “Fresh
from the Oven” seperti tank Tiger dan Panther teronggok di pinggir
jalan karena kehabisan solar.Hitler yang menyadari kejatuhannya sudah
dekat kemudian mengawini wanita simpanannya Eva Braun, kemudian
bunuh diri bersama-sama pada 30 April 1945. Jasadnya dibakar agar
tidak jatuh ke tangan musuh.